Review Film Dua Garis Biru

src from Google

Halo, semuanyaaa! Kali ini, aku mau review film percintaan khas remaja SMA, nih. Sayangnya, kisah mereka ini nggak mulus karena ada sebuah kecelakaan yang mengancam masa depan mereka. Pasti kalian udah bisa nebak, kan, kira-kira film apa yang bakalan aku review? Yap, Dua Garis Biru! Itu lho, yang pemainnya Angga Yunanda dan Zara Adhisty. Langsung aja, yuk!

Alasan aku mau review film ini karena film ini memberikan kesan yang menarik buat aku sebagai penikmat film. Apalagi, ceritanya yang khas dengan roman picisan anak SMA, bikin aku jadi lebih mudah lagi buat kasih kesan-kesan aku selama nonton film ini. Selain itu, ada beberapa pesan moral yang bisa didapetin lewat film ini, lho!

Judul : Dua Garis Biru
Tanggal rilis: 11 Juli 2019 (Indonesia)
Sutradara: Ginatri S. Noer
Skenario: Ginatri S. Noer

src from Google

Sinopsis

Diceritakan sepasang kekasih remaja yang masih SMA bernama Dara (Zara Adhisty) dan Bima (Angga Yunanda). Tentu saja, hal ini umum di kalangan remaja SMA karena masa-masa ini nggak menutup kemungkinan kita akan tertarik sama lawan jenis, ya, kan? Sayangnya, mereka menyikapi perasaan ini malah berlebihan dan berujung ke hal negatif. Kalo aku bilang, ini sih, toxic, ya. Nah, kejadian itulah yang mengantarkan mereka menuju kehidupan baru, yaitu kehidupan mereka sebagai orang tua dengan usia yang masih dini.
Kalo penasaran lanjutannya, nonton aja, ya! Setahuku, di iflix juga udah ada kok hehe.

Review

Kalo dari pandanganku, hal kayak gini memang udah seharusnya jadi isu yang diangkat. Kehamilan di luar nikah, bahkan di usia dini tentu bukanlah isu yang jarang banget kita jumpai. Waktu aku tau isu seperti ini diangkat ke layar lebar, aku cukup terkesan. Apalagi, pesan ini disampaikan melalu film sehingga akan mudah dipahami dan dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton. Film ini juga cocok ditonton sama orang tua, ya, karena ada banyak pesan moral yang kita dapet, nih.

from Google

Dari segi pemainnya, Angga Yunanda dan Zara Adhisty udah bagus dalam membangun chemistry di antara mereka. Emosi yang mereka mainkan dalam film ini tuh, kena banget ke penonton. Bahkan, ada beberapa scene yang bisa bikin aku senyum-senyum dan sedih (ada nangis juga wkwk, maaf aku baperan) karena akting mereka yang keren ini. Yang paling penting di film ini adalah pesan moralnya, yaitu:

1. Sebagai remaja yang bijak, kita harus menyikapi perasaan kita ke lawan jenis dengan baik dan positif, ya. Hal ini tentu lumrah, tapi, kalau terlalu berlebihan akan berakhir tidak baik. Apalagi kalau sampai merenggut masa depan. Mungkin jadikan aja sebagai penyemangat dan motivasi untuk terus belajar hehe (padahal aku juga suka bucin:( nah makanya aku saran gini wkwk)
2. Lakukan hal positif dan berada di circle yang positif juga. Nah, contohnya adalah perkuat iman ya teman-teman.
3. Jaga komunikasi baik dengan orang tua. Iya, ini penting karena orang tua juga perlu mengedukasi kita. Dengan komunikasi yang baik, tentu apa yang orang tua inginkan kepada kita juga akan tersampaikan dengan baik. 
4. Terakhir, jangan malu untuk membicarakan sex education kepada orang tua, ya. Inilah kaitannya dengan komunikasi yang baik. Kalo mungkin kalian diomelin habis ngomongin ini, menurutku, ini bukan sesuatu hal yang tabu lagi, lho. Jadi, sama-sama dikomunikasikan dengan baik, ya.

Oke segitu aja, ya, review film aku kali ini. Tunggu di postingan aku selanjutnya, yaaa!